Imajinasiku Buat Si Mbak

Analisa-Usaha-Es-Teh-PociPagi ini semestakung (sepertinya semesta mendukung) diriku untuk menuliskan sebuah cerita yang kemarin sempat ku bicarakan dengan bak Dila (saudara kembarku). Aku lagi bener-bener PW (posisi wenak) pagi ini. Duduk di sebuah kursi taman yang disediakan oleh sebuah minimarket di dekat kampus. Ditemani segelas es teh susu dengan lambaian angin di pagi yang begitu cerah. Tak tahu kenapa hari ini begitu sangat menyenangkan bagiku. Padahal tak ada yang spesial dari keseharianku hari ini, masi sama dengan hari-hari sebelumnya. Bangun pagi-pagi, berangkat ke kandang untuk memberi pakan tikus peliharaanku, jam 9 pagi baru selesai. Jalan dari kandang FKH (fakultas kedokteran hewan) menuju tempat dudukku sekarang. Duduk di sini tak ku rencanakan sebelumnya. Baru terlintas setelah ku beli segelas es teh susu dari si Mbak itu. Si Mbak yang kemarin membangunkan imajinasi liarku. Ya… aku akan berbagi imajinasi liarku denganmu, imajinasi yang muncul karena drama korea dan FTV yang sering ku tonton, hahaha :D.

            Aku tak tahu siapa nama si Mbak penjual teh poci itu, yang ku tahu pasti si Mbak ini bukan wanita sembarangan. Kenapa begitu? Ya karena satu dan banyak hal. Si Mbak ini mirip karakter di drama-drama korea yang sering aku tonton. Sosok wanita yang lincah, pekerja keras, imut, dan ramah. Ciri wanita yang banyak disukai tokoh laki-laki di drama korea yang biasanya berasal dari keluarga kaya dan biasanya agak sombong. Baiklah aku akan mulai bercerita tentang imajinasi liarku tentang si Mbak. —kemudian cerita ini terpotong karena rasa sakit yang tiba-tiba datang—. Pengalamanku sih kalau lagi nulis itu sebaiknya jangan dipotong-potong karena sensasinya bakalan beda. Nih buktinya, tulisanku selanjutnya bakalan agak aneh, sedikit garing, dan taulah. Hanya sebatas pengen ngepost tulisan doang sih.

Continue reading “Imajinasiku Buat Si Mbak”