Pernah nggak sih kalian pengen tahu siapa yang disukai temen kalian? Entah ini sebuah sindrom atau kelainan, percaya atau tidak, aku suka kepengen tahu siapa yang disukai sama temen-temenku, atau orang-orang yang ada di sekitarku. Biasanya yang ku lakukan adalah mengumpulkan mozaik-mozaik, lantas menyusunnya menjadi sebuah puzzle yang nantinya akan jadi bukti kongkret kalau temeku yang itu ternyata suka sama temenku yang itu. Nggak tau ya, seneng aja gitu kalau aku bisa tahu siapa yang suka sama siapa. Lantas, apa yang aku lakukan dengan semua bukti yang telah ku kumpulkan? Ya… nggak ada. Namanya juga kepengen tau doang. Ya sebatas pengen tau. Kalau udah tau ya udah, tak ada tindak lanjut yag ku lakukan. Ya ngapain juga menindak lanjuti. Ya kali aku harus menyatukan dua insan yang saling suka tapi tak menyatu karena keduanya sama-sama malu untuk mengungkapkan perasaan mereka. Ya nggak lah, ntar aku kecipratan dosanya. Iya kalau langsung nikah, kalau pacaran? Bisa berabe.
Kebiasaan ini sepertinya muncul ketika aku duduk di bangku SMA. Pas SMP mah belum mikirin hal kayak ginian. Pas waktu SMA aku kan pendiem banget tuh, kayaknya berat banget yang mau ngomong. Ya daripada nggak ada kerjaan mendingan ngumpulin mozaik siapa yang suka siapa. Lantas yang ku dapatkan? banyak teman sekelasku yang ternyata saling suka. Maklum, kesempatan untuk suka sama anak kelas lain minim. Gimana nggak minim, kita di SMA itu tiga tahun nggak dipisah-pisah. Temennya itu lagi itu lagi. Jadi, diem-diem dulu tuh aku udah tahu siapa yang suka sama siapa walaupun mereka sama sekali tak bercerita padaku. Lantas, siapa yang ku suka? Ada deh :P.